Hallo, kembali lagi di blog ku. Nah kali ini tentunya kita akan kembali membahas hal yang akan bermafaat untuk teman – teman semua. Hmm Kita akan membahas tentang Prototype Yuk langsung aja Kita bahas.!!
Pengertian
Prototype
Prototype adalah model kerja dasar
dari pengembangan sebuah program (software) atau perangkat lunak. Prototype dalam
Bahasa Inggris “prototype” disebut juga dengan purwarupa. Prototype biasanya
dibuat sebagai model untuk tujuan demonstrasi atau sebagai bagian dari proses
pengembangan atau pembuatan sebuah software.
Kata Prototype berasal
dari Bahasa Latin, yaitu kata “proto” yang berarti asli, dan “typus” yang
berarti bentuk atau model. Dalam konteks non-teknis, Prototype adalah
contoh khusus sebagai wakil dari kategori tertentu.
Dalam bidang desain , Prototype atau
purwarupa atau disebut juga dengan arketipe adalah bentuk awal
sebagai contoh atau standar ukuran dari sebuah entitas.
Tujuan
Prototype
Prototype bertujuan agar produk yang diluncurkan sesuai
dengan permintaan pasar. Prototipe bisa menjadi jembatan antara produsen dan
konsumen untuk mewujudkan produk yang sesuai. Dengan begitu, produk yang
diluncurkan diminati oleh konsumen.
Adanya Prototype ini juga bisa menghemat biaya produksi karena produsen tidak perlu melakukan ‘trial and error’. Bisa dibayangkan, berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan jika produsen tidak memiliki p Prototype dan asal mengeluarkan produk. Pengusaha pun bisa menghemat waktu untuk melakukan riset apabila sudah menentukan Prototype.
Manfaat
Prototype:
1. Mendapatkan gambaran konkret
2. Tahu keinginan konsumen
3. bahan presentasi ke investor
4. Hemat biaya
5. Pengembangan Produk Baru
Tahapan
Metode Prototype
1.
Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang
bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak,
mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2.
Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat
perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya
dengan membuat input dan contoh outputnya).
3.
Evaluasi Prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh
pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan
pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak,
maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4.
Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang
sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5.
Menuji System
Setelah sistem sudah menjadi suatu
perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.
Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian
arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi System
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem
yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah
ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5. Perangkat lunak
yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan
Kelebihan
Prototype :
- Menghemat waktu dalam pengembangan
sistem.
- Penentuan kebutuhan lebih mudah
diwujudkan.
- Pelanggan / klien berpartisipasi
aktif dalam pengenbangan sistem, sehingga hasil perangkat lunak mudah
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Komunikasi yang baik antaral
pelanggan dan pengembang.
- Pengembang dapat lebih mudah dalam
menentukan kebutuhan pelanggan.
Kekurangan
Prototype
- Proses perencangan dan analisi
terlalu singkat.
- Biasanya Kurang fleksibel dalam
menghadapi perubahan.
- Pengembang kadang-kadang membuat
kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan
dan algoritma yang tidak efisien.
Baiklah demikian pembahasan kita
kali ini , semoga dapat bermanfaat dan jangan lupa berkunjung di lain waktu.
Tetap jaga kesehatan. Terimakasih.
0 Komentar